Untuk mengurangi pemadaman, pelanggan diminta mengurangi penggunaan listrik. Konon, pasokan listrik yang ada tidak cukup untuk melayani permintaan. Penyebabnya adalah:
2. Adanya penurunan sementara pada pembangkit listrik Suralaya.
3. Naiknya beban karena pelanggan bisnis mengalihkan pasokan dari BBM ke listrik (permintaan melebihi pasokan yang ada). -Artikel Detik Finance-
Betapa incomppetentnya perusahaan milik rakyat (milik kita?)
Adakah hal yang bisa kita lakukan?
Tahukah anda bahwa microwave oven akan menghabiskan lebih banyak listrik untuk menjalankan jam digitalnya, dibanding untuk menghangatkan makanan?
Memang betul bahwa untuk menghangatkan makanan dibutuhkan tenaga 100 kali lebih besar daripada menjalankan jam digital. Tapi seberapa sering anda menghangatkan makanan?
Memang betul bahwa untuk menghangatkan makanan dibutuhkan tenaga 100 kali lebih besar daripada menjalankan jam digital. Tapi seberapa sering anda menghangatkan makanan?
Microwave oven, 99% waktunya hanya duduk diam, dalam posisi standby, dengan jam digitalnya yang berkedap-kedip. Pada akhirnya 99% ini mengkonsumsi listrik lebih besar dari 1% yang anda gunakan untuk menghangatkan makanan. -The Economist “ Pulling the Plug on Standby Power”.
Microwave oven bukan satu-satunya yang menghabiskan listrik ketika menganggur. Televisi, DVD player, CD player, dan computer masih mengkonsumsi listrik ketika tidak dipakai, bila kita biarkan dalam posisis standby.
Posisi standby mengambil porsi hingga 13% dari penggunaan listrik rumah tangga. -Artikel Yahoo Green “ Getting Savvy about Standby Power”
Sebanyak itu? Bukankah hal ini seharusnya dipikirkan oleh produsen televisi, DVD player, dan lain-lain? Tentu mereka tidak ingin produk mereka dicap boros energi, bukan?
Ya dan tidak. Menerapkan teknologi lebih tinggi untuk menghemat listrik disaat standby, akan menaikkan harga produk, sedangkan manfaatnya tidak terlihat secara langsung oleh konsumen. Produsen tentu lebih memilih fokus ke teknologi untuk menarik konsumen. High definition, surround sound dolby stereo, super flat.
Ya dan tidak. Menerapkan teknologi lebih tinggi untuk menghemat listrik disaat standby, akan menaikkan harga produk, sedangkan manfaatnya tidak terlihat secara langsung oleh konsumen. Produsen tentu lebih memilih fokus ke teknologi untuk menarik konsumen. High definition, surround sound dolby stereo, super flat.
Pernahkah kita bertanya, “kalau sedang standby, perangkat ini meghabiskan listrik berapa watt per jamnya? Saya tidak pernah. Anda mungkin juga sama. Tapi kalau konsumen yang membayar listriknya saja tidak peduli, bagaimana kita mengharapkan produsen untuk perduli?
Begitu banyak listrik terpakai. Untuk apa? Nihil. Hanya untuk standby!
Cabut ketika tidak diapakai.
Selain meringankan tagihan listrik, kita juga membantu menurunkan beban listrik PLN.
Ayo cepat, sebelum terlambat!
Hidup dalam genggaman PLN? Tidak juga.
Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kemarin.
No comments:
Post a Comment